Penduduk bumi harus menghindari pemakaian plastik jika tidak ingin hidup dalam lautan sampah. Pada tahun 1950, saat penduduk dunia hanya berjumlah 2,5 miliar, produksi plastik mencapai 1,5 juta ton per tahun. Saat ini, penduduk bumi telah mencapai 7 miliar jiwa, produksi barang-barang berbahan plastik menjadi 300 juta ton per tahun.
Kondisi tersebut menunjukkan permintaan atas barang-barang plastik terus melonjak drastis – sebesar 2000% dalam 66 tahun terakhir. Tanpa aksi sistemis menghentikan produksi dan penggunaan barang plastik, dunia akan tercemari oleh lautan limbah plastik pada pertengahan abad ini. Karena jumlah plastik yang diproduksi dunia diperkirakan bertambah 33 miliar ton pada 2050.
Dari hasil produksi barang-barang plastik tersebut, sebanyak 32 juta ton plastik terbuang menjadi limbah yang tidak bisa ditangani pada 2010. Jumlah sampah plastik yang tak tertangani tersebut akan meningkat menjadi 100-250 juta ton pada 2025.
Tak hanya mencemari daratan, sampah plastik merugikan ekosistem laut sebesar US$8 miliar per tahun. Kerugian itu berasal dari kerugian di sektor perikanan, budi daya ikan, wisata bahari dan pembersihan limbah. Kerugian di industri wisata bahari saja bisa mencapai US$622 juta per tahun.
Pesan ini disampaikan oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) melalui Marine Litter Vital Graphics yang dirilis baru-baru ini. Menurut UNEP walaupun solusi jangka pendek tersedia, namun upaya untuk mencegah sampah plastik dari sumbernya harus tetap dilakukan.
Menurut UNEP perlu adanya aturan yang bisa mencegah plastik masuk ke lingkungan, termasuk mencegah masuknya sampah ke lautan. Pemerintah juga harus meunjukkan biaya sebenarnya dari pembuangan produk plastik, termasuk biaya untuk membersihkan pantai dan biaya investasi infrastruktur sampah.
Upaya untuk mengembangkan bahan pengganti plastik yang tidak beracun dan aman juga perlu dilakukan. Daur ulang adalah upaya jangka pendek yang cukup berhasil namun upaya itu hanya memroses sebagian kecil dari sampah plastik. Perlu dukungan sistematis untuk mencegah limbah plastik merusak kesehatan dan lingkungan.
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment