High speed train in Italy - Wikimedia Commons (500x333)Uni Eropa dinilai berhasil dalam menumbuhkan ekonomi tanpa harus menaikkan emisi GRK.

Emisi gas rumah kaca Uni Eropa terus menurun sebesar 1,3% pada 2012, menjadikannya dalam posisi 19,2% di bawah level emisi gas rumah kaca tahun 1990 atau terendah sepanjang sejarah. Hal ini terungkap dalam data resmi yang diterbitkan European Environment Agency (EEA) baru-baru ini. Kondisi ini memermudah upaya Uni Eropa dalam mencapai target penurunan emisi sebesar 20% dengan sisa waktu selama 8 tahun sampai tenggat 2020.

Kenyataan ini menurut berita resmi EEA, menunjukkan tiada konflik antara upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menjaga pertumbuhan ekonomi. Konsistensi kebijakan menurut EEA adalah kunci kesuksesan ini.

Temuan ini adalah bagian dari laporan final tingkat emisi gas rumah kaca Uni Eropa yang diserahkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Emisi GRK Uni Eropa berkurang sebesar 1.082 juta ton sejak tahun 1990 atau setara dengan jumlah emisi Inggris plus Italia.

Ke-15 negara anggota Uni Eropa juga merupakan penandatangan Protokol Kyoto, dengan target kolektif rata-rata sebesar 8% dalam periode 2008-2012. Tanpa memerhitungkan kredit karbon dari Protokol Kyoto, grup negara-negara Uni Eropa telah memangkas emisi rata-rata sebesar 11,8% dalam periode 2008-2012. Pengurangan emisi di 15 negara anggota Uni Eropa ini lebih besar dari emisi yang diproduksi Spanyol pada 2012.

Menurut EEA, penurunan emisi ini disebabkan oleh pengurangan konsumsi bahan bakar fosil di sektor industri dan transportasi sekaligus peningkatan proporsi energi terbarukan. Negara anggota Uni Eropa yang berhasil mengurangi emisi terbanyak adalah Italia dengan jumlah 45% dari total pengurangan emisi Uni Eropa pada 2012. Pemicunya adalah pengembangan sistem transportasi dan industri yang rendah emisi.

Posisi kedua diduduki oleh Polandia dengan pengurangan konsumsi bahan bakar fosil yang signifikan. Kondisi ini berbeda dengan keadaan di Inggris dan Jerman yang mengalami kenaikan emisi pada 2012 karena konsumsi bahan bakar padat yang terus meningkat.

Hal ini menunjukkan keberhasilan strategi Uni Eropa dalam menumbuhkan ekonomi tanpa harus menaikkan emisi GRK. Produk Domestik Bruto Uni Eropa naik 45% sejak 1990, sementara emisi turun 19%. Menurut Hans Bruyninckx, Direktur Eksekutif EEA, “Uni Eropa telah menunjukkan bahwa upaya menumbuhkan ekonomi tidak identik dengan menaikkan emisi GRK. Konsistensi penerapan kebijakan rendah emisi adalah kunci suksesnya.”

Redaksi Hijauku.com