Anak-anak yang tinggal di Amerika Serikat selama satu dekade namun lahir di luar AS memiliki risiko alergi yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang lahir di AS. Hal ini terungkap dari hasil penelitian Jonathan I. Silverberg beserta tim dari Roosevelt Hospital Center, New York yang dirilis baru-baru ini (29/4).

Data penelitian ini berasal dari hasil survei yang disebar kepada 91.642 anak-anak dari usia 0 hingga 17 tahun yang mengikuti Survei Nasional Kesehatan Anak 2007-2008. Hasil akhir yang diteliti adalah kemungkinan anak-anak menderita gejala gangguan alergi, eksem, asma, alergi saluran pernafasan akut dan alergi makanan.

Menurut hasil penelitian ini, anak-anak yang lahir di luar AS memiliki kemungkinan menderita gangguan kesehatan – meliputi gangguan alergi, eksem, asma, alergi saluran pernafasan akut dan alergi makanan – yang jauh lebih rendah dibanding mereka yang lahir di AS.

Tim peneliti juga menemukan, anak-anak dan orang tua mereka yang lahir di luar AS memiliki risiko gangguan kesehatan yang jauh lebih rendah dibanding anak-anak yang lahir di luar AS namun orang tuanya lahir di AS.

Anak-anak yang lahir di luar AS namun tinggal di AS minimal selama 10 tahun memiliki risiko alergi yang juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang hanya tinggal selama 0 hingga 2 tahun.

Kesimpulannya, “Orang Amerika yang lahir di luar AS memiliki risiko alergi yang jauh lebih rendah dibanding orang Amerika yang lahir di AS. Namun, risiko alergi bagi orang Amerika yang lahir di luar AS akan meninggkat saat mereka tinggal lebih lama di AS.”

Redaksi Hijauku.com