Hari Bumi kembali diperingati pada tanggal 22 April. Tahun ini dunia memeringati Hari Bumi yang ke-47 sejak ditetapkannya peringatan Hari Bumi Internasional atau International Mother Earth Day pada 22 April 1970.

Program Lingkungan PBB (UN Environment) menyatakan tanggal tersebut menjadi penanda meluasnya kesadaran lingkungan dan lahirnya generasi aktivis sosial dan lingkungan baru. Dunia menyadari pentingnya pemahaman yang lebih mendalam terkait bumi dan ekosistemnya, sehingga berbagai kesepakatan lingkungan lokal, nasional dan global terus tercipta.

Kesepakatan ini mengatur berbagai topik mulai dari penyelamatan lapisan ozon, wilayah konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, hingga kesepakatan untuk mengurangi polusi dan mencegah perubahan iklim.

Tanpa adanya literasi lingkungan, aksi di tingkat negara tidak akan didukung oleh komunitas atau masyarakat. Untuk itu tahun ini Perserikatan Bangsa-Bangsa kembali menekankan pentingnya pendidikan lingkungan atau literasi lingkungan yang menjangkau semua golongan dan kelompok usia.

Bumi akan dihuni oleh 9 miliar jiwa pada 2050. Jika manusia tidak bisa menjadi bagian dari solusi mereka akan menjadi masalah terbesar yang ditanggung oleh bumi ini. Mendidik mereka untuk beraksi menjaga bumi adalah tugas bersama dan harus menjadi mimpi bersama.

Kesenjangan kesadaran dalam menjaga lingkungan, misalnya dalam menjaga kebersihan, antara masyarakat negara maju dan masyarakat negara berkembang masih sangat lebar. Padahal lingkungan yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.

Tema tahun ini adalah “Environmental and Climate Literacy” atau literasi lingkungan dan perubahan iklim.
Semua warga dunia harus memiliki dua kualitas ini yaitu pemahaman akan lingkungan dan perubahan iklim yang mumpuni. Karena hanya ilmu pengetahuan lah yang bisa memberdayakan mereka untuk beraksi. Selamat Hari Bumi 2017.

Redaksi Hijauku.com