Konsumsi bahan bakar mobil-mobil baru di Uni Eropa lebih boros dibanding klaim konsumsi bahan bakar produsen atau pabrikan. Dampaknya, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh mobil-mobil baru ini juga lebih tinggi dibanding klaim perusahaan. Tingkat kesenjangan antara klaim perusahaan dan kenyataan di lapangan ini terus meningkat.

Hal ini terungkap dari laporan terbaru organisasi nirlaba, International Council on Clean Transportation (ICCT) yang dirilis Senin (27/5). Menurut ICCT, emisi karbon mobil baru di dunia nyata – yang dihitung berdasarkan konsumsi bahan bakar – 25% lebih tinggi dari rata-rata emisi yang diklaim perusahaan. Kesenjangan antara klaim perusahaan dan kondisi riil di lapangan ini meningkat dari hanya 10% sepuluh tahun yang lalu.

Penemuan ini akan menambah tekanan pada Uni Eropa untuk menciptakan prosedur pengujian yang lebih layak guna memastikan bahwa konsumsi bahan bakar dan emisi yang diklaim perusahaan lebih baik – tidak lebih buruk – dibanding konsumsi bahan bakar dan emisi mobil saat digunakan di jalan raya.

Temuan ini bisa semakin memersulit pabrikan memenuhi target emisi karbon dioksida (CO2) baru di Uni Eropa yang diusulkan diterapkan pada 2020.

Menurut ICCT, jumlah emisi mobil yang diklaim pabrikan BMW rata-rata lebih rendah 30% dibanding emisi di dunia nyata. Sementara tingkat emisi yang diklaim produsen mobil mewah Audi, Volkswagen AG menempati tingkat kesenjangan tertinggi kedua dengan 28%. Pabrikan Mercedes menempati posisi ketiga dengan tingkat kesenjangan antara emisi yang diklaim pabrikan dan dunia nyata mencapai 26%. Laporan ICCT bisa diunduh dalam tautan berikut ini: Emisi Mobil Eropa.

Redaksi Hijauku.com