Singa Afrika terus diburu untuk diambil tulang dan organnya. Di Afrika Selatan, singa bahkan dikembangbiakkan hanya untuk dijadikan sasaran tembak.

Organ-organ dan tulang-tulang singa yang telah terbunuh itu lalu diekspor ke negara-negara Asia untuk dijadikan obat penambah vitalitas pria. Obat-obatan ini sebenarnya adalah obat palsu yang tidak memiliki khasiat apapun.

Menurut Jamie Choi dari Avaaz.org, perdagangan organ dan tulang singa yang dikembangbiakkan ini terus meningkat tajam. Harga organ dan tulang singa terus meningkat sehingga bahkan singa liar pun – yang jumlahnya kini tinggal 20.000 ekor di Afrika – akan diburu karena nilai ekonominya yang tinggi.

Jamie mengajak dunia untuk peduli dan ikut menandatangani petisi guna meyakinkan President Zuma dari Afrika Selatan agar menghentikan perdagangan tulang dan organ-organ singa Afrika. Afrika Selatan adalah satu-satunya negara yang mengembangbiakkan singa untuk kepentingan perburuan.

Menurut Jamie, praktik pembantaian singa Afrika hanya akan merugikan citra Afrika Selatan sebagai destinasi wisata alam terkemuka. Avaaz menurut Jamie akan memasang iklan yang secara tegas menyerukan aksi penyelamatan singa Afrika ini di setiap bandara, situs wisata dan majalah. Namun Avaaz memerlukan 1 juta penandatangan agar pesan ini sampai dan berdaya.

Aktivis Avaaz di seluruh dunia telah beraksi menuntut upaya penyelamatan gajah, badak, hingga lebah dari ancaman pestisida. Mereka juga beraksi langsung menjaga sumber daya kelautan di Chagos dan Australia.

Jika Anda peduli dengan kelestarian singa Afrika, Anda bisa turut menandatangani petisi di tautan berikut ini: Avaaz.

Redaksi Hijauku.com