Sony mengembangkan baterai yang mampu beroperasi menggunakan limbah kertas. Baterai ramah lingkungan ini mengubah potongan kertas menjadi gula dan hidrogen.

Jika tahap pengembangan selesai, pengguna bisa mengisi baterai mereka melalui kotak sampah. Sony menggunakan bantuan enzim untuk memecah bahan selulosa menjadi glukosa dan gula.

Bahan-bahan ini kemudian dicampur dengan oksigen dan enzim yang mampu mengubahnya menjadi elektron dan ion hidrogen, sehingga baterai memiliki daya untuk beroperasi. Proses ini mirip dengan sistem pencernaan rayap yang mendapatkan tenaga dengan memakan kayu.

Teknologi ini pertama kali diperkenalkan awal Desember tahun lalu pada pameran Eco-Products 2011 di Tokyo, Jepang. Dalam demonya para peneliti mengambil potongan kertas dan memasukkannya ke campuran air yang dihubungkan dengan baterai untuk memutar kipas kecil.

Sony mengklaim teknologi yang ada sekarang mampu menghasilkan tenaga hingga 18wh atau setara dengan energi 6 baterai ukuran AA. Semoga penemuan baru ini bisa menjadi salah satu energi alternatif yang lebih ramah lingkungan di masa datang.

Redaksi Hijauku.com